Karya : Esti Kinasih
Oleh : Nur
Febrina Triananda
Fairish

Sinopsis
"Lo pura-pura
jadi pacar gue
ya, Rish? Biar
gue nggak dikerubutin
cewek-cewek centil itu." Pinta Davi.
"Tapi... Konsekuensinya, Dav." Ujar Irish
pelan.
"Elo punya cowok?" Kali ini
ganti Davi yang
tersentak kaget.
"Atau... Lagi ada yang
elo suka?"
Irish buru-buru geleng kepala.
"Bukan gitu. Kalo
mereka nyangka kita beneran..."
"Biarin aja. Bagus malah!"
Davi menggenggam kedua tangan
Irish.
Akhirnya Irish menerima permintaan Davi meskipun
dengan setengah hati. Tapi
setelah dijalani. Irish senang
kok menjadi satu-satunya cewek yang
paling dekat dengan
Davi, walau cuma
untuk sementara dan tanpa
ada ikatan apa-apa.
Irish emang nggak secantik
Penelope Cruz. Dia
cuma cewek biasa, yang disekolah pun sama
sekali nggak ngetop.
Karena itu Davi merasa aman,
soalnya dia merasa nggak
bakalan naksir Irish.
Tapi saat muncul cowok
lain yang bikin Irish
terpikat, kok Davi jadi
nggak
rela kehilangan Irish, ya?
Tokoh
:
·
Fairish
= Irish
·
Davidio
Daniel Dharmawan =
Davi
(David)
·
Viorish
= Orish
·
Alfa
v Perlahan
ada yang berubah. Cinta yang
muncul dalam diam
dan tumbuh dalam keheningan.
Yang datang bahkan
tanpa dia sadari.
Berjalan bersamanya, larut dalam
tawa dan semua
kelakarnya, limbung dalam senyum
dan tatap mata.
Bahkan saat jari-jari
itu meraihnya, satu hal
yang kerap terjadi
sejak semula, dan satu
bisikan kecil di
telinga... Sesuatu di dadanya
berdetak lebih cepat dari
yang dia duga.
Dan di saat
dia semakin jatuh-bangun untuk tetap
ada dalam skenario
yang
telah mereka tata, Irish
malah semakin wajar dan
menjalani perannya apa adanya.
Hampir putus asa,
lalu dia teriakkan
cintanya ke udara,
tapi ternyata... Menguap sia-sia!
Fairish, gadis itu,
ada di dekatnya,
hampir selalu bersamanya,
tapi telah menjelma,
menjadi apa yang
pernah dia minta : angin!
Dan dia terlambat
menyadari. Saat melihatnya
dengan hati, dan
bukan dengan kepentingan
sendiri, baru dia
sadar... Irish telah
ada di seberang
lautan!
Dan prahara itu benar-benar
datang. Menggulung bentang cakrawala,
memudarkan bianglala, menarik fajar, dan
di kejauhan, bergerak perlahan...
Bayang-bayang malam!
Dan di sinilah
dia sekarang... Terseok menghalangi....
Ada yang perlahan
berubah. Cinta yang
muncul dalam diam
dan tumbuh dalam keheningan.
Yang datang bahkan
tanpa dia sadari.
Terlalu pelan kesadaran
itu datang. Dan saat
mata hati terbuka,
dia sudah jadi gumpalan!
v Walk
out = Langkah pasti ‘tak
peduli
v Mata
dewa = Sunset
v Rambut
gozadul = Rambut
gondrong zaman dulu
v Irish
itu kecil, putih,
rambut agak ikal,
punya lesung pipi,
berbibir tipis.
v Davi
itu patung bernyawa.
Davi itu bibir
yang jarang mengeluarkan
kata-kata. Davi itu
sepasang mata tanpa
ekspresi. Keseluruhan, Davi itu
benar-benar... Tetap tanda
tanya!
v Irish
sendiri ‘tak bisa
lagi mencegah perasaannya untuk tidak
melambung. Tinggi di
antara awan dan
tinggal menunggu kapan dan
di mana dia
akan jatuh.
v Hari-hari
datang, diam, dan
hilang. Lewat satu
demi satu. Setelah
melambung di awang-awang
setiap malam, dibelai
mimpi indah yang
rasanya seperti kenyataan
namun diempas tanpa ampun
begitu mata terbuka,
akhirnya kesadaran itu datang.
v Akhirnya
tibalah Irish di
hari itu. Hari
di saat matanya
betul-betul jernih. Hari di saat
perasaannya benar-benar netral. Hari di
saat tidak ada
lagi mimpi-mimpi di kepala.
Hari di saat
hatinya tidak lagi
tumbuh bunga. Hari
di saat ia
bisa
menimbangi semua sandiwara itu tanpa
beban. Di hari-hari
kemudian, sandiwara
itu bahkan jadi terasa
menyenangkan. Selalu bisa
meninggalkan tawa juga
kelakar.
v Kambing
di mana-mana emang nggak
punya perasaan!
v Kayaknya
gue mesti ke
rumah sakit nih.
Nanya-nanya, kali aja
ada jantung
nganggur. Soalnya jantung gue kayaknya
sebentar lagi tewas,
karena terlalu sering berdebar-debar
lebih cepat dari
batas ketentuan maksimum.
v Seperti
teriak di padang
pasir. Tidak mungkin
ada gemanya.
v Ketertarikan
pertama antara cowok-cewek
‘kan selalu dari
situ (fisik) awalnya.
Baru setelah itu muncul
alasan-alasan klise. Baiklah,
perhatianlah, sabarlah,
pengertianlah.
v Membunuh
perasaan cinta kepada
seseorang yang selalu
ada bersama kita sangatlah
berat!
v Dia
harus sering memperingatkan
hatinya agar tidak
tumbuh bunga. Tidak
tumbuh
kuncup, apalagi sampe mekar.
Juga untuk tidak
ganti warna. Jadi
pink atau biru!
v Dan
semanis apapun yang
namanya kenangan, itu akan
tetap cuma kenangan. Abstrak dan adanya
di belakang!
v Setiap
peristiwa mengandung hikmah.
v Pacaran
sama cewek yang
badannya kecil banyak
untungnya. Pertama, makannya
nggak banyak, jadi nggak
menguras kantong. Kedua, gampang
menjaganya. Dan ketiga, kalau berani
macam-macam, tinggal dipelototin aja. Pasti
dia langsung
ngeper, nggak akan berani
ngelawan karena badannya
imut.
v Namanya
juga pengorbanan, pasti nggak
ada keuntungannya. Karena kalau
ada untungnya, kalau dia
mengharapkan sesuatu dari pengorbanannya,
itu namanya
bukan pengorbanan.
Jadi
pengorbanan adalah sesuatu
yang dilakukan tanpa pamrih.
Itu definisi yang paling
tepat kayaknya! Pengorbanan yang baik
adalah... Pengorbanan yang total sekalian!
v Karena
sejuta penyesalan takkan bisa
membalikkan yang sudah
mati. Coba berdamai,
barangkali itu yang
terbaik.
v Bagaikan
sagara tanpa riak.
Tenang, tapi selalu
memberikan keyakinan bahwa segala
sesuatu bisa jatuh
tertelan ke dalamnya.
Dan ingatan tentang kejadian itu ‘tak
pernah pernah bisa
dihindarinya, kecuali
mungkin dengan dua cara.
Cuma dua cara.
Mengeluarkan semua otaknya
dari
batok kepala, atau mencopot
kepalanya sekalian dari tempatnya.
Intinya postingan ini sama kaya postingan sebelumnya, "Me versus High Heels" 'kok. Hanya kata-kata yang menurut saya bagus yang saya cantumin. Happy reading, guys :)